| Biji Adenium
---------------
 
 Biji adenium dapat diperoleh dari penyerbukan bunga secara alami ataupun   dengan bantuan manusia. Tentunya hibrida yang bagus adalah hasil penyerbukan   disengaja oleh penangkar yang kemudian dipilih varietas yang unggul.
 
 Biji dari hasil penyerbukan alami tidak bisa dikontrol keturunannya sehingga   sulit mendapat jenis pembungaan yang bagus. Biji ini biasa digunakan sebagai   batang bawah karena murah dan sifat bonggol-nya yang bagus masih bisa   didapat.
 
 
 Sifat biji adenium
 ---------------
 Banyak orang bilang kalau adenium itu merupakan tanaman gurun. Anggapan ini   tidak salah karena memang tanaman ini ditemukan di daerah gurun. Yang perlu   diketahui adalah adenium itu sebenarnya berasal dari tanaman tropis. Dahulu   kala dunia tropis dari adenium berangsur menjadi gurun. Jenis adenium yang   tidak tahan terhadap lingkungan yang semakin sulit akan mati. Tetapi ada   sedikit yang masih bertahan dan menjadi tumbuhan adenium yang kita kenal   sekarang.
 
 Cara yang paling cocok di daerah gurun untuk menyebarkan keturunan secara   generatif adalah dengan angin. Biji adenium dibekali dengan bulu, berkulit   tipis dan berongga, sehingga mudah melayang terbawa angin. Saat biji masak,   maka polong (seed pod) akan pecah dan menghamburkan biji-biji adenium yang   berada di dalamnya. Sepasang polong ini biasanya menghasilkan 100-150 biji   dengan waktu pemasakan sekitar 80 hari. Jumlah isi per polong sangat   tergantung pada kondisi indukan misalnya: besar pohon induk, nutrisi, jumlah   polong yang harus ditanggung, dll.
 
 Biji adenium seperti hal-nya biji-bijian lain akan tetap berada pada fase   dorman sampai dia menemukan tempat yang cocok bagi pertumbuhannya. Biji   adenium yang dorman akan bereaksi terhadap air. Meresapnya air ke bawah kulit   biji adenium akan menyebabkan embrio menghasilkan suatu hormon. Penyerapan   air juga akan membuat jaringan dalam biji menjadi terhidrasi membentuk enzim.   Terbentuknya enzim ini akan memecah dormansi yang terjadi pada biji adenium.
 
 Setelah masa dorman terlewati, maka benih mulai hidup dengan melakukan respirasi/bernafas   sehingga mengubah cadangan makanan menjadi energi. Energi ini akan memicu   serangkaian reaksi pembelahan, sehingga tumbuh dan melakukan diferensiasi   yang akan membentuk akar, batang dan daun. Dalam persemaian tersebut,   kotiledon (bagian biji yang berisi cadangan makanan) akan terangkat ke   permukaan tanah. Setelah terangkat, maka kotiledon selain sebagai cadangan   makanan, juga berfungsi sebagai organ fotosintetik.
 
 Ternyata, biji adenium gampang sekali berkecambah. Namun seringkali ada biji   yang tidak mau berkecambah, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara   lain tingkat kesuburan (fertilitas) benih, kualitas benih pada penanganan   pasca panen, dan karena cara penyemaian yang kurang tepat.
 
 Kulit tipis yang dimiliki oleh biji adenium menyebabkan minimnya fungsi   perlindungan terhadap embrio di dalamnya oleh gangguan berupa fisik,   biologis, ataupun kimiawi. Tanpa pengolahan yang benar, maka daya tumbuh biji   menjadi sangat berkurang seiring bertambahnya umur. Jika penanganan seadanya,   maka dalam lima   bulan, tingkat pertumbuhan menjadi kecambah hanya tinggal 10% saja. Penghasil   benih berpengalaman akan memebersihkan dan mengeringkan biji agar tidak mudah   rusak. Cara memilih biji yang baik adalah dengan melihat warna biji. Warna   yang cerah merupakan biji yang masih segar, sedangkan biji yang terlalu   berumur akan berwarna coklat kotor.
 
 Media semai biji adenium
 ---------------
 Media penyemaian dapat berupa media apa saja yang biasa dikenal. Biji adenium   mudah berkecambah, bahkan di atas kapas basah, biji adenium dapat berkecambah   dengan baik (namun tidak dianjurkan). Media semai haruslah mampu menyediakan   air dan udara. Air haruslah mudah mengalir ke luar dari media agar dapat   tergantikan dengan udara. Media semai haruslah gembur agar kecambah dapat   mendesak media ke atas untuk memunculkan kotiledon-nya. Jika kotiledon tak   dapat muncul ke permukaan, maka benih akan membusuk, meski telah sempat   berkecambah.
 
 Media yang dipakai harus disesuaikan dengan kebiasaan kita dalam menyemai dan   juga ketersediaan bahan. Pasir, cocopeat, sekam, sekam bakar, serbuk gergaji,   daun bambu, dll dapat kita gunakan sebagi media semai. Biasanya bahan-bahan   tersebut dicampur untuk menghasilkan media yang diinginkan.
 
 Dalam penyemaian, pilih media yang bisa menahan air. Yang sering digunakan   adalah campuran cocopeat, sekam bakar, dan pasir kasar dengan perbandingan   2:2:1.
 
 cara penyemaian biji adenium
 ---------------
 Kita dapat menggunakan wadah apapun untuk menyemai, seperti: plug tray,   keranjang, pot, polybag, gelas plastik yang dilubangi, dll asalkan mampu   mengalirkan air dengan lancar. Namun perlu diperhatikan segi kepraktisan,   rencana ke depan untuk tanaman tersebut, dan tentunya juga harga. Yang sering   digunakan adalah plug tray karena praktis dan hasil-nya rapi.
 
 Masukkan media dalam wadah lalu basahi/siram dengan air. Kemudian lubangi   secara rapi menggunakan jari tangan atau pensil sedalam kurang dari 1 cm.   Letakkan biji ke dalam lubang-lubang tadi secara mendatar/horizontal/tidur.   Tutup lubang tersebut dengan media. setelah benih tertanam, siram secara   merata menggunakan semprotan/gembor halus. Tidak dianjurkan menggunakan   gayung atau semacamnya, karena penyiraman yang tak halus dapat mengangkat   biji ke permukaan, sehingga kita harus memasukkannya lagi ke media.   Penyiraman dilakukan sampai ada air mengalir dari dasar wadah semai. Lakukan   pelabelan yang berisi jenis tanaman dan tanggal penyemaian.
 
 Letakkan semaian di tempat yang mempunyai aliran udara baik dan memperoleh   cahaya matahari sekitar 50%. Suhu yang paling baik adalah antara 20° – 35° C.   Cahaya matahari yang terlalu banyak dapat mengakibatkan malasnya batang untuk   memanjang, sedangkan aliran udara yang baik akan mendukung respirasi benih.
 
 Selama satu minggu, sampai benih berkecambah dan menampakkan sepasang daun,   media harus selalu basah (tapi tidak becek). Setelah itu, media harus   dibiarkan sampai agak kering (tidak sampai terlalu kering) sebelum dilakukan   penyiraman berikutnya. Pemupukan dapat dilakukan saat bibit sudah berumur 2   minggu. Pemupukan dilakukan dengan melarutkan sedikit pupuk dalam air   siraman. Pupuk yang digunakan merupakan pupuk seimbang seperti 20:20:20.
 | 
 
1 komentar:
gan bagaimana cara menangani biji adenium pratanam, karena setiap kali saya nanem hasilnya ga fertil?
Posting Komentar